Kamis, 07 Mei 2009

AYO BANTU CEGAH KANKER SERVIKS SEKARANG!!

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan perempuan? Belakangan ini telinga kita mulai marak mendengar berita-berita mengenai kanker serviks. Apakah sebenarnya kanker serviks? Menurut data, kanker serviks adalah pembunuh nomor 2. Kanker ini paling sering ditemukan di antara penyakit ginekologi. Di dunia, setiap 2 menit seorang perempuan meninggal karena kanker ini.

Istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

Fakta mengenai kanker serviks:
· Per tahun, tercatat sekitar 500.000 wanita menderita kanker serviks. Lebih dari 250.00 dari angka tersebut akhirnya meninggal dunia.
· Kanker serviks termasuk kanker nomor 2 di dunia yang sering menyebabkan kematian pada wanita.
· Wanita usia 35 – 55 tahun rawan menderita kanker serviks, tapi dapat pula penyakit ini muncul pada wanita dengan usia yang lebih muda.
· Infeksi HPV sering menyerang wanita usia 18 – 28 tahun.

Menurut penelitian terbaru, salah satu penyebab kanker mulut rahim adalah virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini menjangkiti perempuan jika pasangannya mengidap virus tersebut. Perempuan perokok pun sangat rentan terhadap kanker mulut rahim karena nikotin mempengaruhi selaput lendei. Terdapat 100 tipe HPV di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV-nya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker. Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya system kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kanker serviks.

Fakta mengenai HPV:
· HPV menyebar melalui hubungan seksual dan semua orang beresiko terinfeksi.
· Mereka yang berhubungan seksual pada usia di bawah 20 tahun atau sering berganti pasangan seksual rawan terinfeksi HPV.
· Setiap wanita memiliki resiko terinfeksi HPV walaupun tetap setia pada satu pasangan saja. Bila pasangan tersebut terinfeksi, dia akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.

Gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala apa pun, tapi perlu diwaspadai bila sel-sel abnormal tersebut berkembang akan menjadi kanker serviks dengan munculnya gejala-gejala berikut ini maka Anda harus segera menghubungi dokter:
· Keputihan yang lama, bahkan sampai mengeluarkan bau
· Sakit saat buang air kecil
· Waspadalah bila anda mengalami pendarahan vagina yang tidak normal, seperti misalnya anda tiba-tiba mengalami pendarahan di antara periode menstruasi rutin, mengalami menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, serta anda mengalami pendarahan setelah berhubungan seksual atau menjalani pemeriksaan panggul.
· Rasa sakit saat anda berhubungan seksual bisa menjadi satu gejala yang sebaiknya anda tindak lanjuti. Wanita yang berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.

Catatan: Tidak selalu kondisi seperti di atas berarti disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat pula sebagai tanda infeksi vagina yang juga perlu ditangani dengan segera.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya sel kanker, baik langsung maupun tak langsung. Pertama, screening atau penapisan. Displasia sering ditemukan pada usia 20 tahun. Karsinoma in situ pada usia 15-35 tahun dan kanker serviks pada perempuan invasif usia 40 tahun. Kedua, lajang dan menikah pada usia muda dan meningkat dua kali lipat pada perempuan yang berhubungan seksual sebelum 16 tahun. Ketiga, peran pasangan pria. Perempuan yang menikah dengan pria yang (mantan) istrinya menderita kanker mulut rahim, akan tertular pula. Keempat, karakteristik reproduksi dan menstruasi.

Saat ini kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Vaksinasi merupakan metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka kasus kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. Untuk itu, segera hubungi dokter Anda untuk membantu pencegahan kanker serviks.

0 komentar:

Posting Komentar

your comment please...